Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Walhi Riau Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ajak Pelajar Serukan Keadilan Iklim

Walhi Riau Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ajak Pelajar Serukan Keadilan Iklim



Berita Baru, Pekanbaru – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau menggelar sebuah kegiatan dengan tema “Perubahan Iklim dan Keadilan Antar Generasi”.

Sebanyak 30 peserta yang merupakan siswa dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat di Pekanbaru, mengikuti kegiatan ini pada Sabtu (11/6/2022), di Rumah Gerakan Rakyat, Walhi Riau.

Direktur Eksekutif Daerah WALHI Riau, Boy Even Sembiring mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian dikalangan anak muda terhadap permasalahan lingkungan.

“Kami ingin anak muda yang menjadi korban paling rentan dari ketidakadilan iklim menjadi penggerak bagi perubahan untuk bumi agar layak huni di masa yang akan datang,” ujar Even Sembiring kepada Beritabaru, Minggu (12/6/2022).

Menurut pria yang kerap disapa Boy itu, salah satu cara untuk menjadikan anak muda sebagai motor bagi perubahan dengan memberikan pemahaman tentang perspektif ekosentris yang memandang bahwa ada tiga entitas yang sama pentingnya untuk dijaga yaitu manusia, spesies non manusia, dan entitas tak hidup atau abiotik.

Acara ini dimulai dengan nonton bareng film dokumenter tentang perjalanan seorang pelajar asal Swedia, Greta Thunberg. Dimana pada film tersbut ia mengkampanyekan isu lingkungan.

Usai menonton film tersebut, para peserta diajak berdiskusi tentang tema yang diangkat pada kegiatan ini, yakni “Perubahan Iklim dan Keadilan Antar Generasi”.

Lalu, agenda berikutnya, para peserta belajar tentang upaya dan peran melalui media sosial. Pada pembahasan ini mereka diajak turut bersuara soal masalah lingkungan hidup dan krisis iklim yang saat ini sedang terjadi.

Ketua Mapala Wanapalhi, Sri Depi Surya Azizah yang bertugas sebagai moderator mengaku sangat senang dengan antusias para pelajar dalam kegiatan ini.

“Saya kagum dengan semangat para anak muda ini. Mereka mau belajar untuk mengetahui permasalahan lingkungan yang saat ini kita hadapi, dan berkontribusi untuk menghentikan kerusakan lingkungan yang berakibat pada perubahan iklim,” kata Depi.

Koordinator Riset dan Kajian Kebijakan Walhi Riau, Umi Ma’rufah, diskusi yang dibawakannya mengenalkan tentang perubahan iklim, penyebab, dan dampaknya. “Perubahan iklim yang saat ini terjadi sudah cukup mengkhawatirkan. Beberapa dampaknya misalnya cuaca ekstrim, kenaikan permukaan laut, kepunahan spesies, dan keningkatan keasaman laut,” ujar Umi.

Menurutnya, jika dampak ini tidak dihentikan maka bencana ekologis juga akan terus terjadi.

Usai menjelaskan tentang perubahan iklim, Umi mengajak para peserta untuk melakukan diet karbon dan meningkatkan literasi tentang masalah iklim dan lingkungan.

Salsabila, salah satu peserta yang berasal dari SMA N 5 Pekanbaru turut menyerukan untuk menjaga dan melindungi bumi dari kerusakan. Pelajar yang duduk dibangku kelas X ini menjadi narasumber dalam kegiatan ini menyampaikan keresahannya tentang perubahan iklim yang ia rasakan. Misalnya, perilaku membuang sampah sembarangan yang biasa dilakukan oleh orang-orang di lingkungannya, serta rusaknya habibat hewan di hutan.

“Asap yang muncul akibat dari kebakaran hutan berdampak pada habitat hewan, contohnya harimau dan gajah yang mengamuk ke rumah warga karena kehilangan habitatnya. Masyarakat bingung cara membantu, sedangkan pemerintah tidak ada aksi yang dilakukan. Seandainya kita tidak saling membantu, maka dampaknya tidak hanya berpengaruh pada manusia dan hewan saja bahkan abiotik seperti tanah dan air juga berdampak,” kata Bila.

Bila mengatakan bahwa saat ini manusia butuh keadilan antar generasi di bumi ini. “Generasi saya dan selanjutnya berhak untuk menerima dan menempati dunia bukan dalam keadaan buruk karena generasi sebelumnya,” ujarnya.

Selain diisi dengan materi pengetahuan, para peserta juga diajak untuk memainkan game sehingga kegiatan semakin seru.

Salah seorang pelajar bernama Palmer Andreas berkomentar, “Acara ini sangat menyenangkan dan memberikan banyak sekali peajaran terutama pada kasus perubahan iklim. Semoga kedepannya masih terus melaksanakan kegiatan seperti ini agar terus bisa menyuarakan pentingnya menjaga lingkungan,” ujarnya.