Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Buruk, Walhi Riau: Pj Wali Kota Harus Punya Wawasan Lingkungan Hidup

Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Buruk, Walhi Riau: Pj Wali Kota Harus Punya Wawasan Lingkungan Hidup



Berita Baru, Pekanbaru – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau menyampaikan tujuh persoalan yang harus segera diselesaikan oleh Pejabat (Pj) Walikota Pekanbaru. Adapun persoalan tersebut adalah pengelolaan sampah, penanganan banjir, transortasi publik, pemulihan sungai, perencanaan perumahan, pertanian, dan industri.

“Pj Walikota harus punya kapasitas dan integritas yang bisa membawa perubahan bagi perbaikan kualitas kehidupan warga, ruang dan lingkungan hidup di Kota Pekanbaru,” kata Koordinator Media dan Penegakan Hukum Walhi Riau, Ahlul Fadli kepada Beritabaru.co, Selasa (24/5/2022).

Perlu diketahui, saat ini Walhi Riau bersama Koalisi Sapu Bersih sedang menjalani sidang gugatan atas kebijakan pengelolaan sampah di Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru. Gugatan warga negara atau Citizen Lawsuit ini dilakukan untuk memperbaiki kebijakan penanganan hingga pembatasan.

“Gugatan ini harus di respon secara positif. Keseluruhan petitum meminta perbaikan, penguatan kebijakan dan alokasi anggaran pengelolaan sampah. Jadi Walikota, Dinas LHK dan DPRD Kota Pekanbaru harus berterima kasih kepada publik sudah ikut berpartisipasi,” ujarnya.

Meskipun Pemerintah Kota Pekanbaru telah digugat, namun berdasarkan temuan Koalisi Sapu Bersih masih menemukan timbulan sampah, salah satu satu temuan timbulan sampah itu berada di Jalan Soekarno Hatta.

“Pj Walikota harus memanggil Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru untuk meminta penjelasan, kenapa pengelolaan sampah di Pekanbaru kian buruk,” sebut Ahlul.

Sedangkan mengenai penanganan banjir dan perencanaan pembangunan, Walhi Riau melihat adanya genangan dan banjir saat hujan, menurut mereka hal itu disebabkan oleh perencanaan pembangunan yang memperkecil aliran sungai dan tidak membangun saluran drainase yang layak sehingga pembuangan air tidak maksimal.

“Perencanaan dan implementasi tidak dilakukan dengan baik oleh Pemerintah sebelumnya,” Kata Rio Susanto, Koordinator Gerakan Muda dan GIS.

Lalu, transportasi publik di Pekanbaru hingga saat ini seperti kendaaraan umum belum mampu menjangkau semua daerah dan masyarakat masih menggunakan kendaan pribadi.

“Harusnya ada moda trasnportasi umum yang sudah terintegrasi sehingga memudahkan masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum,” pungkas Rio.

Untuk pemulihan sungai, pertanian dan industri, saat ini kondisi sungai yang ada di Pekanbaru mengalami penurunan tanah, pencemaran limbah industri, aktifitas tambang pasir dan pendangkalan, adanya beberapa aktifitas tersebut menurunkan kualitas sungai.