Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Semenanjung Kampar dan Suaka Margasatwa Kerumutan Didorong Jadi Pilot Project Nasional Implementaasi FOLU Net Sink 2030

Semenanjung Kampar dan Suaka Margasatwa Kerumutan Didorong Jadi Pilot Project Nasional Implementaasi FOLU Net Sink 2030



Berita Baru, Pekanbaru – Lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan di Riau bersama pemerintah setempat mendorong ekosistem Semenanjung Kampar dan Suaka Margasatwa Kerumutan sebagai pilot project Nasional terhadap implementasi Forest and other Land Uses (FoLU) Net Sink 2030.

Baru-baru ini, Paradigma dan Koalisi Serumpun yang terdiri dari Perkumpulan Elang, Manka dan Eco Nusantara bersama Pemerintah Kabupaten Siak dan Pelalawan melakukan pertemuan sekaligus diskusi dengan Sekretaris Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) KLHK, Dr Hanif Faisol Nurofiq S Hut MP.

Pertemuan itu dilakukan untuk mendapatkan masukan terhadap inisiatif Restorasi Ekosistem Semenanjung Kampar-Kerumutan melalui implementasi FOLU Net Sink 2030, sekaligus keinginan kedua Pemerintahan Kabupaten yakni Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan turut berperan aktif dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP27 di Mesir pada November 2022.

Dalam pertemuan itu, pemkab Siak dan Pelalawan memaparkan usulan strategi serta rencana aksi implementasi FoLU Net Sink di ekosistem Semenanjung Kampar dan SM Kerumutan. Bahkan kedua pemkab tersebut berencana untuk menyelaraskan implementasi FoLU Net Sink 2030 di ekosistem tersebut dengan visi pembangunan yang telah digagas pada masing-masing kabupaten.

Untuk mendorong implementasi FOLU Net Sink 2030, pemkab Siak dengan memiliki strategi dan rencana pembangunan yang telah disusun dalam Perda Siak Kabupaten Hijau No. 4 tahun 2022. Perda ini juga telah diturunkan melalui Peta Jalan Siak Kabupaten Hijau dan telah disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Siak tahun 2021-2026.

Sementara itu, Kabupaten Pelalawan telah menetapkan tujuh program andalan yang dapat mendukung komitmen Indonesia untuk mencapai target penyerapan karbon emisi dalam skema FoLU Net Sink 2030 yang secara besar difokuskan pada restorasi dan pemulihan ekosistem Semenanjung Kampar dan SM Kerumutan.

Bahkan diketahui program ini sudah masuk dalam RPJMD Kabupaten Pelalawan. Tujuh program itu merupakan bagian penting dari arah pembangunan yang disebut sebagai Visi “Pelalawan Sejuk”. Program tersebut, di antaranya, penyelesaian lahan perkebunan sawit dalam kawasan hutan, revitalisasi Sungai Kerumutan, penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG), reboisasi tutupan hutan, percepatan pengelolaan hutan dalam skema perhutanan sosial dan pemanfaatan potensi jasa lingkungan seperti ombak Bono.

Sekretaris Dirjen PTKL KLHK, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan bahwa pihaknya mendukung usulan lokasi implemenntasi FoLU Net Sink yang disampaikan oleh Koalisi Serumpun dan dua Pemkab tersebut yakni Siak dan Pelalawan ini. Ia menyatakan akan segera menyampaikan usulan ini pada sekretariat FoLU Net Sink yang selanjutnya akan menyusun rencana aksi di tingkat dua kebupaten tersebut.

“Kami menyambut baik dan mendukng usulan ini,” kata Hanif Faisol.

Dalam diskusi tersebut juga dibahas mengenai keterlibatan kedua pemkab itu dalam COP27 di Mesir nanti tentang penyampaian komitmen dalam mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor FOLU Net Sink.

Direktur Perkumpulan Elang, Janes Sinaga mengatakan, adanya komitmen dari kedua kabupaten ini diharapkan dapat mewakili Indonesia pada tingkat global dalam upaya mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dan mencegah terjadinya krisis iklim.

“Komitmen dari dua Pemkab ini khususnya mengenai perlindungan dan upaya restorasi bentang alam Semenanjung Kampar dan Suaka Margasatwa Kerumutan merupakan kontribusi dari Provinsi Riau untuk mencegah krisis iklim global,” ujar Janes.

Janes menambahkan, dukungan dari dua kabupaten ini nantinya juga akan disampaikan pada pertemuan COP 27 yang menjadi konferensi tingkat tinggi negara-negara untuk menghentikan krisis iklim.