Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

UIN SUSKA Riau Deklarasi Jadi Kampus Bebas Kekerasan Seksual di Acara PBAK

UIN SUSKA Riau Deklarasi Jadi Kampus Bebas Kekerasan Seksual di Acara PBAK



Berita Baru, Pekanbaru – Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Riau menyatakan diri menjadi kampus bebas kekerasan seksual.

Deklarasi ini diinisiasi oleh Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan kepada Masyarakat (LPPM) UIN-Suska Riau.

Salah satu aktivitas bagian dari deklarasi kampus bebas kekerasan adalah disosialisasikannya kampus anti kekerasan ini di hadapan 5.200 mahasiswa baru yang mengikuti acara Pengembangan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) di Masjid Jami’ UIN Suska Riau, Pekanbaru, pada Selasa (30/8) kemarin.

Wakil Rektor III UIN Suska Riau, Prof Dr Edi Erwan SPt MSc mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut sebab bernilai positif. Apalagi, kata Edi, hal itu untuk mewujudkan UIN Suska Riau sebagai kampus yang zero tolerance terhadap segala bentuk kekerasan seksual.

“Kami sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang bernilai positif bagi mahasiswa, sebab program ini berdasarkan SK Dirjen Pendis Nomor 5494 tahun 2019 tentang Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam,” kata Edi Erwan.

Kemudian, Edi Erwan mengatakan, sosialisasi tersebut bedasarkan Peraturan Mendikbud Ristek (Permendikbud Ristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.

UIN SUSKA Riau Deklarasi Jadi Kampus Bebas Kekerasan Seksual di Acara PBAK

Selanjutnya, PSGA juga mengumpulkan tanda tangan sebagai fakta integritas dari seluruh Civitas Akademik UIN Suska Riau. Penggalangan tanda tangan pada fakta integritas ini dilaksanakan di sela-sela kegiatan PBAK.

Kepala PSGA UIN Suska Riau, Mustiqowati mengatakan bahwa kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk sosialisasi untuk pencegahan terjadinya kekerasan seksual di kampus. Serta penanggulangan kasus kekerasaan seksual secara tepat dan meminimalisasi dampaknya terhadap korban.

“PSGA di bawah LPPM UIN Suska Riau akan terus bersinergi dengan seluruh mahasiswa dan seluruh civitas akademika untuk bersama-sama mewujudkan perguruan tinggi yang responsif gender,” kata Mustiqowati.

Sosialisasi UIN Suska sebagai kampus anti kekerasan, Mustiqowati berharap kepada seluruh civitas akademik diharapkan tidak ada tindak kekerasan dalam berbagai bentuk, khususnya kekerasan seksual di kampus.

“Kita berharap tidak ada bentuk kekerasan apapun di kampus, makanya kita tadi meminta tandatangan kepada seluruh mahasiswa baru, dosen-dosen hingga seluruh Kepala Program Studi termasuk kepada pimpinan UIN Suska Riau yakni Rektor dan jajarannya sebagai bentuk fakta integritas,” tutup Mustiqo.