Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Syamsuar akan Tawarkan Ikan Patin pada Dubes Arab Saudi saat Kunjungan ke Riau Nanti

Syamsuar akan Tawarkan Ikan Patin pada Dubes Arab Saudi saat Kunjungan ke Riau Nanti



Berita Baru, Pekanbaru – Duta Besar (Dubes) Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Syekh Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi, dikabarkan akan melakukan kunjungan ke Provinsi Riau, dalam waktu dekat.

Kunjungan Dubes Arab Saudi ini dilakukan karena sebelumnya Gubernur Riau Syamsuar, melakukan kunjungan ke Kantor Kedubes Arab Saudi di Jakarta, pada Rabu (2/3/2022).

Pada saat Dubes Kerajaan Arab Saudi itu nanti ke Riau, Syamsuar akan menawarkan berbagai hasil alam ke Syeikh Essam, salah satunya ikan patin. Sebab, produksi ikan patin di Riau merupakan terbesar di Indonesia. 

Kata Syamsuar, jika membeli ikan patin di Riau, Arab Saudi dinilai akan lebih untung, daripada harus mengimpor dari Vietnam. 

“Riau penghasil ikan patin dengan produksinya tidak kurang dari 20 ton per hari,” ujar Gubernur Riau Syamsuar kepada Beritabaru.co, Ahad (6/3).

Syamsuar menyebutkan, berbagai keuntungan akan diperoleh Arab Saudi jika mengambil patin langsung ke Bumi Lancang Kuning.

Bahkan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, telah mendatangi Desa Wisata Koto Mesjid yang terletak di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, tahun lalu.

Desa Wisata Koto Mesjid ini lebih dikenal dengan sebutan Kampung Patin. Sebab, kampung itu memiliki budidaya ikan patin yang sudah dikenal. Sehingga desa ini mempunyai moto ‘tiada rumah tanpa kolam’.

Hampir setiap rumah yang ada di Kampung Patin memiliki paling tidak satu kolam patin. Dalam sebulan masyarakat setempat dapat memanen 390 hingga 400 ton ikan patin.

Tak hanya sebagai lauk pauk, ikan patin juga bisa diolah menjadi beragam produk kuliner oleh masyarakat dengan cita rasa khas dan unik.

Seperti kerupuk kulit patin, abon patin, bakso patin, siomay patin, nuget patin, otak-otak patin, cilok patin, ikan asin patin, batagor patin, hingga es dawet patin, serta ada pula keripik batang pisang dan kelapa jelly (dekla).

Tidak hanya itu saja, produk ekonomi kreatif di Kampung Patin juga sangat menarik. Misalnya saja produk kriya atau kerajinan tangan dari hasil olahan bambu, seperti lidi sawit, rotan, dan pandan.

Bahkan para penyandang disabilitas rungu juga ikut serta dalam program home recycle creative. Di mana, produksi kriya ini memanfaatkan limbah paralon menjadi pot, tempat tisu, baki gelas, hiasan dinding dan piring lidi rotan.

Syamsuar mengatakan, peluang kerja sama dengan ‘Negara Minyak’ itu sangat terbuka lebar. Sebab, Riau sebagai provinsi yang kaya akan sumber daya alam (SDA), serta memiliki penduduk mayoritas Islam.

Beragam bisnis beroperasi di Riau, mulai dari migas, kelapa sawit, karet, kelapa bahkan sagu terbesar di Indonesia. 

“Kami berharap pemerintah Arab Saudi juga berkenan menanamkan investasinya di Riau,” pungkasnya.

Syamsuar menjamin, jika Arab Saudi berniat investasi di Riau, akan diberikan berbagai kemudahan bagi para investor.