Geger Video Biduan Goyang Erotis di Tournament Golf Piala Gubernur Riau, PMII Kecam Panitia
Berita Baru, Pekanbaru – Video biduan dangdut yang bernyanyi dan bergoyang pada acara pembukaan Tournamen Golf piala Gubernur Riau Cup XXX dikecam masyarakat. Selain dianggap tak pantas, kejadian itu dikecam lantaran juga sambil bersempena HUT Riau yang ke-65.
Hal tersebut pertama kali jadi perbincangan setelah sebuah video berdurasi 30 detik tersebar melalui aplikasi perpesanan WhatsApp. Dalam video itu, sang biduan yang mengenakan pakaian mini ketat terlihat bernyanyi dan bergoyang bahkan sempat jongkok di atas meja.
Tampak juga dalam video itu, biduan perempuan tersebut juga mendapat saweran dari para tamu undangan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, acara tersebut diselenggarakan di salah satu hotel bintang lima.
Video tersebut menuai kecaman. Salah satunya datang dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Ketua Pengurus Koordinator Cabang PMII Riau-Kepulauan Riau, Abdul Rouf, mengecam aksi itu.
“Kita sangat menyayangkan kejadian tersebut, selain adanya acara tournamen golf piala Gubernur Riau, tetapi mereka juga sambil bersempena merayakan hari jadi Riau yang ke-65,” kata Abdul Rouf.
Menurut Abdul Rouf, kejadian tersebut tidak mencerminkan Provinsi Riau yang notabene dikenal sangat menjunjung adat dan budaya serta identik dengan islam.
“Apalagi video ini telah beredar di publik, kemudian terpampang jelas wajah Bapak Gubernur Riau di spanduk acara tersebut,” katanya.
PMII Riau-Kepri menuntut pihak yang berwenang untuk memanggil panitia penyelenggara. Selain itu, PMII juga meminta panitia dan sang biduan untuk meminta maaf kepada masyarakat Bumi Lancang Kuning.
“Sangat tidak etis, apalagi di video lainnya juga jelas terlihat laki-laki yang berjogetan sangat dekat dengan biduan di atas pentas sambil menyawer uang, ini kan sudah tersebar kemana-mana,” ucap Abdul Rouf.
“Jelas kami menuntut kepada Pemprov Riau untuk memanggil panitia untuk meminta maaf kepada masyarakat. Kalaupun ada unsur terkait pornoaksi dalam kejadian tersebut, kami mendesak agar aparat penegak hukum mengusutnya,” tutup Abdul Rouf.