Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bank Riau Kepri Targetkan Penyaluran KUR Capai Rp 1 Triliun pada Tahun 2022
Menko Perekenomian Airlangga Hartarto menyerahkan dana KUR BRK ke masyarakat di Kandis, Siak, Riau.

Bank Riau Kepri Targetkan Penyaluran KUR Capai Rp 1 Triliun pada Tahun 2022



PEKANBARU – PT Bank Riau Kepri (BRK) menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 1 triliun pada 2022. Berdasarkan data, per 31 Desember 2021, Bank Riau Kepri menyalurkan KUR mencapai Rp 689,7 miliar.

Dalam mencapai target tersebut, Direktur Kredit dan Syariah BRK Tengkoe Irawan mengatakan, pihaknya optimis mencapai target tersebut dengan strategi yang telah dipersiapkan oleh perusahaan. Semisal, BRK juga memberikan KUR kepada usaha perkebunan sawit. Diharapkan hal itu dapat membantu petani sawit untuk bangkit lagi di masa Pandemi Covid-19.

“Di tahun ini, target Bank Riau Kepri untuk KUR itu sekitar Rp1 triliun. Kemarin bertepatan dengan acara penanaman perdana sawit kemitraan strategis di Kandis, Kabupaten Siak, Riau, program dana KUR Bank Riau Kepri ini juga kita salurkan ke petani sawit. Secara simbolis diserahkan langsung oleh Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto,” Kata Direktur Kredit dan Syariah BRK, Tengkoe Irawan, Sabtu (26/2/2022).

Selain menyalurkan KUR ke petani sawit, Irawan menyampaikan bahwa BRK memiliki komitmen dalam membantu petani kecil di bidang kelapa sawit yaitu dengan menyalurkan dana peremajaan sawit rakyat (PSR) dengan menggandeng mitra KUD (Koperasi Unit Desa).

Irawan mengungkapkan, dana PSR yang dikelola BRK untuk lembaga pekebun mitra Bank Riau Kepri per 31 Des 2021 sebesar lebih kurang Rp 195 miliar untuk 3.017 pekebun dengan luas lahan 7,386 hektar, dan jumlah lembaga pekebun mitra Bank Riau Kepri sebanyak 35 lembaga pekebun. Total oustading kredit agribisnis replanting per 31 Desember 2021 Rp 127 miliar.

Soal kredit PSR, kata dia, di wilayah Kabupaten Siak cukup tinggi. Dengan demikian, ia meminta pihak kantor cabang harus lebih aktif lagi untuk melakukan sosialisasi kepada pengelola KUD yang masih ragu mereplanting sawitnya.

“Lewat edukasi yang diberikan teman-teman dari kantor cabang, kantor cabang pembantu, ataupun kedai, kini antusias petani sawit untuk melakukan replanting sawitnya terus meningkat. Tentunya hal ini akan membangkitkan kembali ekonomi daerah hingga nasional,” pungkasnya.