Rocky Gerung: Butuh Pemimpin yang Terbuka pada Gagasan seperti Cak Imin
Berita Baru, Medan – Pengamat Politik, Rocky Gerung mengatakan pentingnya mendorong para politisi yang akan berkontestasi dalam Pilpres 2024 terbuka pada ide dan gagasan pemikiran terkait masalah utama Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Rocky saat menjadi pembicara dalam forum diskusi dan peluncuran buku ‘Mata Air Indonesia Maju: Kumpulan Gagasan untuk Cak Imin’ yang digelar Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) di Foodcourd Garuda Medan, hari Minggu (19/06).
Rocky pun menyebut Cak Imin (Abdul Muhaimin Iskandar) sebagai calon pemimpin yang terbuka dan mau mendengar arahan dari sumber pemikiran dan gagasan, terutama menyangkut masalah-masalah pokok Indonesia sekarang ini.
Dia secara khusus mengapresiasi keberadaan buku berisi pemikiran populis dan gagasan inklusi dalam politik yang membuat politisi terhubung dengan gagasan yang dibutuhkan untuk kesejahteraan publik.
“Supaya bangsa ini terhubung dengan jalan pikiran, bukan hanya dengan jalan tol,” jelas Rocky.
Meski demikian, Rocky menyebut kehadirannya tidak menandai dirinya adalah Timses Cak Imin.
“Saya datang untuk memastikan Cak Imin berani dan mau menjalankan gagasan baik dalam buku ‘Mata Air Indonesia’ ini,” kata Rocky Gerung.
“Saya bukan pendukung Cak Imin, tapi pengarah,” jelasnya disambut riuh tepuk tangan peserta diskusi.
Sementara itu, Cak Imin yang memberikan kata pengantar dalam buku tersebut menyatakan Indonesia masa depan harus dipandu dengan ide ide besar.
“Biarlah masa lalu berlalu. Biarlah masa lalu menjadi pengalaman dan pelajaran bagi kita semua. Ide ide besar masa depan itu adalah: bahwa setiap warga adalah penting dan harus dilindungi-dilayani setara, lepas dari kelas sosial, agama dan suku bangsanya.”
“Sumberdaya perlu dikelola secara bersama dan bukan hanya dikuasasi oleh korporasi. Dan dengan cara itu, Indonesia berjuang keras untuk menghentikan kesenjangan-ketimpangansosial ekonomi,” tulis Cak Imin.
Buku ‘Mata Air Indonesia Maju’ sendiri berisi 62 tulisan dengan beragam tema dan ide ke-Indonesia-an masa depan.
Pembaca disuguhi 8 (delapan) tema meliputi Sosial; Ekonomi Inklusif-Demokrasi Ekonomi, SDM dan Jaminan Sosial untuk Semua, hingga masalah Hak Asasi Manusia dan Tantangan Dunia Digital.
Para penulis artikel dalam buku tersebut di antaranya adalah Adriana Elisabeth, Alfrizal Malna, Arie Sujito, Dian Kartika Sari, Ester Jusuf, Teguh Dartanto, Lily Hikam, Binny Buchori, Timer Manurung, Hanif Dhakiri, Sugeng Bahagijo, Sudibyo Markus, Handrawan Nadesul, Laus Deo Calvin Rumayom, Teuku Kemal Fasya, Yanuar Nugroho, I Ngurah Suryawan, dll.